Kepulauan Sula, Sibermalut.Com - Kurangnya perhatian pemerintah provinsi maluku utara (Malut) terkait dengan ruas jalan provinsi Molbufa - Waiina kini menjadi tanggung jawab masyarakat di masing-masing desa.
Pantauan media Sibermalut, di lapangan saat ini, masyarakat berbondong-bondong bekerja bakti dari satu desa ke desa yang lain untuk menghindari musibah yang kesekian kalinya, dan saat ini warga desa nahi sedang bekerja bakti sepanjang 1 kilo meter. Selasa (01/02/2022) Pagi
Kepala Desa Nahi Fahri Bilmona menyampaikan bahwa pemerintah desa dan masyarakat yang tergabung dalam Al-Qahar melakukan bakti sosial untuk membenahi jalan lintas provinsi dengan tujuan untuk menghindari kecalakaan baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Masyarakat desa nahi melaksanakan kegiatan ini dengan tujuan untuk menghindari kecalakaan yang kesekian kalinya, karena jumlah korban nyawa baik patah tulang maupun meninggal dunia terbesar itu warga di desa nahi," katanya.
Korban jiwa sudah berulangkali terjadi di desa kami sehingga itu kami tidak bisa menunggu pemerintah provinsi untuk melaksanakan tugasnya untuk melanjutkan jalan hingga keliling kecamatan Sulabesi Barat.
Untuk saat ini perusahan proyek ruas jalan provinsi yang saat ini sedang bekerja pun kami tidak bisa harap, karena sudah berulangkali kami negosiasi untuk membantu warga desa nahi pun mereka tidak bersedia sehingga warga bersepakat untuk bekerja bakti sepanjang satu kilo meter, jika tidak kerja bakti maka kami yang akan menjadi korban.
Dalam kesempatan tersebut, salah satu pemuda desa nahi Kasmin Banapon, juga membenarkan bahwa ruas jalan provinsi sudah menalan puluhan korban patah tulang dan meninggal dunia sehingga kami sangat sedih ketika pemerintah provinsi selalu mengabaikan pembangunan jalan di daerah sulabesi barat.
Sebelumnya, kami juga sudah kordinasi dengan pihak perusahan agar dapat membersihkan badan jalan akan tetapi pihak perusahan tidak bisa membantu kami sedang jalan yang paling parah saat ini dimulai dari desa nahi, desa ona dan desa kabau darat, desa kabau laut serta desa Waiina.
Sehingga itu, kami mohon agar Pak Gubernur Abdul Gani Kasuba segera selesaikan ruas jalan provinsi di daerah kami jika tidak maka kami meminta agar pemerintah provinsi dapat mengalihkan ruas jalan tersebut ke pemerintah kepulauan sula atau pemerintah pusat.
"Kami butuh jalan yang layak, kami butuh jalan baik dan bersih, kami tidak butuh janji politik dalam pembangunan jalan, jika Pa Gubernur tidak bisa tepati janji politik maka segera alihkan ruas jalan tersebut ke pemerintah daerah kepulauan sula untuk dapat di selesaikan di tahun 2022," tutupnya. Reed ***(Ariel)