BREAKING NEWS

Kisah Uluran Tangan Haji Robert untuk Yusrin Hasim, Mahasiswa Unkhair yang Kehilangan Keluarga Saat Banjir Ternate

TERNATE, Sibermalut,com - Banjir Bandang yang terjadi di Rua Ternate mengundang perhatian banyak para dermawan maluku utara, salah satunya orang yang tidak asing lagi di masayarakat Maluku Utara atas kedermawanannya dalam membantu sesama yakni Presdir PT NUsa Halmahera Minerals (NHM), Haji Robert Nitioyudo Wacho.

Haji Robert merupakan sang dermawan yang berhati mulia yang selalu memberikan semangat hidup bari para korban peristiwa banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate Provinsi Maluku Utara.

Hal ini di ungkap oleh salah satu korban dari dampak peristiwa banjir bandang di Rua Ternate,Yusrin Hasim, seorang mahasiswa Teknik Sipil Universitas Khairun Ternate yang telah kehilangan keluarganya pada peristiwa tersebut.

Yusrin mungkin tak pernah berpikir akan berpisah dengan kedua orang tua dan adiknya dengan cara yang tragis dimana keluarganya tersebut menjadi korban dari ganasnya banjir bandang yang menerjang Desa Rua, Ternate, Minggu (25/08) bulan lalu.
Yusrin merupakan anak yang lolos dari bencana maut tersebut karena ia sedang tidak berada di lokasi saat kejadian. 

Kepada media ini, Ia menceritakan bahwa dirinya sedang melaksanakan kegiatan di luar Ternate. 

“Saat itu saya sedang menjalani KKN di Jailolo Selatan, tepatnya Desa Toniku. Kronologis pastinya saya kurang tahu, tapi yang pasti informasi mengenai kejadian ini pertama saya terima dari saudara dan paman saya yang selamat, ujarnya, Rabu (18/09/2024)

Yusrin bilang, "kejadiannya begitu cepat, sekitar pukul tiga, dan dalam sekejap rumah-rumah rata dengan lumpur dan air. Saking cepat dan gelapnya mereka tidak sempat memperhatikan bagaimana air benar-benar mengalir deras dan menerjang rumah. Sehingga sangat sulit untuk menyelamatkan diri saat itu,” jelasnya

Tentu kejadian ini menyisakan luka yang sangat mendalam bagi Yusrin, dan tidak mudah baginya merelakan kehilangan satu keluarganya dalam satu malam. Namun beruntung bagi dirinya, peristiwa ini justru mengantarkannya pada sebuah momentum tak terduga yang terjadi di hidupnya. 

Menurutnya, momentum yang membuat dirinya bangkir kembali yaitu dimana dirinya diterbangkan ke Tambang Emas Gosowong yang dikelolah PTNHM, salah satu tambang terbesar di Maluku Utara dan bertemu langsung dengan Presiden Direkturnya. 

Pertemuan itu kata yusrin, seakan menjadi pelipur lara dari segala kesedihan yang menerpanya. Ia berkesempatan bertatap muka langsung, berbincang, dan menyampaikan seluruh kesedihannya di hadapan Haji Robert. 

“Pengalaman luar biasa bagi saya dijemput langsung oleh tim NHM dan diterbangkan ke Gosowong langsung dengan Helikopter dan saya tidak menyangka Haji Robert begitu baik dan memberikan semua perhatian ini untuk saya. Bahkan menyaksikan betul-betul bagaimana Haji Robert memberi perhatian untuk anak-anak yatim piatu” ujarnya denganpenuh takjub.

Yusrin kemudian menceritakan bagaimana pertemuan hangat itu berlangsung. Ia mengatakan, Haji Robert menyambutnya dengan pelukan hangat. Lalu memberikan sejumlah uang untuknya sebagai wujud empati, duka cita dan belasungkawa. 

Tak hanya itu, lanjut yusrin, Haji Robert memberi kesempatan untuk Yusrin menata masa depan bersama NHM, kemudian Pak Haji sampaikan jika saya sudah wisuda nanti bisa bergabung dengan NHM. Tentu saya sangat bahagia dengan penawaran ini," terangnya

Bagi Yusrin, kesempatan bergabung dengan NHM bisa menjadi peluang yang baik untuk menata kehidupan di masa depan. Meskipun sekarang telah berpisah dengan keluarganya, tak membuat Yusrin berhenti melangkah. 

Ia juga bercerita tentang harapannya yang ingin bisa menempuh pendidikan setinggi mungkin, bahkan jika bisa sampai S3. 

Untuk diketahui, Selain bantuan langsung dari Haji Robert, Yusrin juga menerima bantuan sejumlah dana hasil donasi dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Musafirin Gosowong yang berkolaborasi dengan DKM Baitul Ridwan Kantor Pusat NHM Jakarta Utara. Donasi tersebut diserahkan langsung kepada ia dan keluarga di Kantor Kecamatan Pulau Ternate dan lokasi banjir di Desa Rua, Sabtu (07/09). 

lebih lanjut, Yusrin mengutarakan bagaimana keadaannya saat ini, yang masih seringkali diterpa rasa rindu yang menggebu akan kehadiran sosok orang tua dan adiknya. Namun ia juga menyadari bahwa hidup masih harus terus berlanjut. 

“Rasa sedih pasti masih ada, rasa rindu juga masih sering menghampiri saya. Tapi kini sudah membaik karena saya meyakini orang tua saya dan adik saya mati syahid, yang terpenting baginya kini adalah melanjutkan hidup, melanjutkan angan dan cita-cita saya, dan  Insya Allah Saya  mengikhlaskan kepergian keluarga saya, Harapnya. *** (Red)
Posting Komentar