Oknum Polisi di Malifut Diduga Lakukan Intimidasi Warga, Bawa Kabel dan Parang Saat Cari Remaja
Font Terkecil
Font Terbesar
Halmahera Utara, Sibermalut.com – Sebuah video viral berdurasi 38 detik memperlihatkan seorang oknum anggota polisi dari Polsek Malifut, Polres Halmahera Utara, Bripda (SH) Sahrudin Hsab, mendatangi rumah seorang warga tadi malam dengan nada tinggi. Diduga, ia mencari seorang remaja bernama Sukri Haris, yang dituduh memukul adiknya.(19/03/2025)
Dalam video tersebut, oknum polisi tersebut berteriak dan meminta pelaku ikut dengannya ke Desa Mailoa untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tindakan ini memicu reaksi keras dari keluarga pelaku, yang mempertanyakan prosedur hukum yang seharusnya ditempuh oleh seorang aparat kepolisian.
Menurut keterangan saksi, Suhaimi, ibu dari remaja yang dicari oknum polisi tersebut datang bersama ayah korban ke rumahnya. Yang mengejutkan, mereka membawa alat seperti kabel dan parang.
"Polisi cari anak saya di rumah, dia bawa kabel, dan ayah korban bawa parang. Kalau memang anak saya bersalah, kenapa tidak dilaporkan ke kantor polisi? Kenapa harus datang mencari dengan membawa alat seperti itu?" ujar Suhaimi dengan nada kecewa.
Lebih lanjut, Suhaimi menegaskan bahwa sebagai seorang aparat, Bripda (SA) seharusnya memahami hukum dan tidak bertindak seenaknya.
"Kalau dia benar polisi, harusnya dia paham hukum, paham cara menyelesaikan masalah, dan paham aturan dalam menangkap orang. Jangan karena punya status polisi, lalu mau menghakimi orang sembarangan!" tegasnya.
Peristiwa ini memicu kecaman dari warga sekitar, yang menilai tindakan Bripda (SA) tidak mencerminkan profesionalisme sebagai aparat penegak hukum. Beberapa warga juga mempertanyakan mengapa seorang anggota polisi turun tangan secara langsung dalam urusan pribadi tanpa melalui prosedur hukum yang benar.
Masyarakat berharap pihak kepolisian menindak tegas oknum yang menyalahgunakan wewenang, agar citra kepolisian tetap terjaga dan hukum benar-benar ditegakkan dengan adil. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Polres Halmahera Utara terkait insiden ini.
Kasus ini bermula saat dua kelompok remaja desa soma dan desa mailoa saling berkali, namun sudah dilakukan mediasi dan Maslaahnya sudah selesai, karena tidak terima adiknya di pukul oknum polisi berpakat Bripda ini mencari pelaku (Sukri) yang diduga memukul adiknya.(Haikal).***(Red)