Nakes RSUD CB Ngamuk Dan Geruduk Kantor Kejati Malut
Font Terkecil
Font Terbesar
Kordinasi Aksi, Zainal Ilyas kepada awak media ini mengatakan, tujuan para nakes kembali menggelar aksi unjuk rasa tersebut masih sama dengan aksi yang digelar sebelumnya 2022 lalu yang itu menuntut hak meraka dibayar.
" Tujuan kami datang kembali kesini masih sama yaitu mempertanyakan sejauh mana kasus ini ditangani oleh kejaksaan tinggi Maluku Utara " kata Alan Sapaan akrab Zainal Ilyas.
Lanjut Alan, mengungkapkan,para nakes merasa diintimidasi oleh Plt RSUD Chasan Boessorrie karena ada kebijakan yang tidak sesuai yang di ambil Plt RSUD Chasan Boessorrie.
" Kami ini hanya berharap penegak hukum segera ambil dan menetapkan tersangka kepada Mantan Direktur RSUD Chasan Boessorrie Syamsul Bahri dan Wadir Keuangan Fatimah Abas " Desak Nakes.
Untuk diketahui, Inspektorat Provinsi Maluku Utara telah menyerahkan dokumen hasil audit kepada Kejaksaan Tinggi dengan kerugian Rp 42 miliar.
Nakes kembali demo Kejati Maluku Utara, demo kali ini para nakes geruduk halaman Kejati Maluku Utara.
Mereka menuntut agar kepala kejaksaan tinggi segara menetapkan tersangka mantan Direktur RSUD Chasan Boessorrie dan Wadir Keuangan Fatimah Abas karena dinilai telah mengelapkan anggaran puluhan miliar di RSUD Chasan Boessorrie.
Tidak hanya menyampaikan aspirasi masa aksi unjuk rasa nakes juga menggeruduk kantor kejaksaan tinggi.
Setelah menggeruduk kantor kejaksaan tinggi perwakilan dari kejaksaan di wakili Asintel Kejati Malut Efrianto,menemui mereka dan menyampaikan bahwa saya tidak punya kewenangan untuk menetapkan tersangka.
" Coba teman-teman berikan kepercayaan dan kesempatan kepada kami untuk bekerja " ungkap Asintel Kejati Malut Efrianto.
Dikatakan Asintel Kejati besok baru Kepala Kejaksaan Tinggi tiba dari Jakarta," nanti besok perwakilan nakes datang dan tatap muka dengan mendengarkan secara langsung pernyataan Pak Kejati " pungkasnya. Massa aksi pun membubarkan diri dengan damai. (RI)
