Opini Haji Romo di Tengah Gema Pilkada: Pemimpin Harus Jadi ‘Budak’ Rakyat
Font Terkecil
Font Terbesar
Menjawab pertanyaan tersebut, seorang pengusaha salah satu tambang emas terbesar di Malut, Haji Robert Nitiyudo Wachjo, ternyata telah memiliki kriteria sendiri bagi calon pemimpin masa depan Malut.(19/7/2024)
Dalam sebuah wawancara, Haji Romo menyampaikan Maluku Utara yang begitu
kental dengan adab ketimuran, yang penuh sopan santun, keberagaman dan toleransi
hendaknya memilih pemimpin yang juga bisa menyatukan perbedaan itu, “Carilah
pemimpin yang tidak membeda-bedakan agama, ras, maupun suku bangsa. Sebagai
mualaf, saya ingin mengajak masyarakat untuk mencontoh sifat baik baginda
Rasulullah Nabi Muhammad SAW dan Nabi Isa AS yang begitu menghormati
perbedaan. Yang begitu memanusiakan manusia dari Agama manapun.” ucap Haji Romo
Iya menambahkan bahwa seorang pemimpin tidaklah harus terpaku pada satu agama. “Kita tidak perlu terpaku memilih pemimpin sesama muslim, tapi yang terpenting adalah memilih pemimpin sesama Indonesia.”
Haji Romo juga menekankan, masyarakat hendaknya memilih wakil rakyat yang
bersedia dengan sepenuh hati untuk menjadi “budak” bagi rakyatnya. “Pilihlah
pemimpin yang paling tulus, yang mau membela rakyatnya. Pilihlah pemimpin yang kaya sehingga tidak lagi mencari kekayaan dalam menjalankan amanahnya dan siap mengorbankan kekayaanya untuk masyarakat. Pilihlah pemimpin yang bersedia memperhatikan detail pendidikan, terutama yang bisa mensejahterakan sekolah dan
kampus-kampus di Malut, seperti Unkhair, UMMU Ternate, dan lainnya. Pilihlah juga
pemimpin yang hatam dengan tata cara mengurus dan meningkatkan derajat
masyarakat miskin.”
Seperti yang kita tahu, bumi Malut benar-benar kaya dengan sumber daya dan hasil
tambang sehingga banyak sekali orang yang berlomba ingin mengelola dan meraup keuntungan dari wilayah ini. “Maka, Pemimpin Malut di masa depan haruslah seorang yang berani tegas dan mampu mengelola para Investor. Harus juga bisa menekankan bahwa setiap Perusahaan yang bercokol di tanah ini wajib menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan dan peduli pada kehidupan masyarakat lingkar tambang dan lingkungan hidup se-Maluku Utara,” pinta Haji Romo mengakhiri. (Sm)