Bendahara desa Farjan mengungkapkan bahwa pengeluaran tersebut dilakukan atas perintah langsung kepala desa. Dugaan ini memicu protes warga yang meminta aparat segera mengusut tuntas kasus ini demi menjaga integritas pengelolaan dana desa.
Selain itu semua anggaran Tim Pengelola Kegiatan (TPK) memang ada tapi semuanya di belanjakan diperintahkan oleh kepada desa " jadi Torang itu hanya tau ada anggaran TPK selanjutnya kades yang perintah balanja itu tong so tara tau,kalau tidak salah itu tim TPK ibu Atika" ujarnya.
Sementara salah satu warga juga mengungkapkan hal yang sama dalam pengelolaan dana desa, kepala desa Aer Salobar, Suharjoni Suaib, Banyak melakukan penyimpangan di antaranya, mengerjakan proyek dana desa di kerjakan sendiri dan ( TPK ) Hanya di jadikan simbol agar tidak mudah di ketahui khalayak Ramai
" Torang punya kepala desa ini sudah banyak yang tidak benar, itu proyek pemasangan Pafling Kantor desa tong suru pasang papan nama proyek dia hanya Iyo Iyo saja," ungkap sala satu sumber yang tidak mau namanya di publis. Rabu, (08/01/2025) lalu.
Di sisi lain beberapa oknum masyarakat juga menyampaikan agar kepala desa Aer Salobar itu harus di periksa ada kepemilikan harta berupa tanah ( Kebun) yang di beli saat menjabat kepala desa serta alat berat yaitu Excavator yang di ketahui di beli di desa tras ekor, kecamatan wasile selatan kabupaten Halmahera Timur, beberapa waktu lalu
Atas Kasus ini Kejaksan Negri Halmahera Tengah di minta Usut tuntas penyelewengan Anggaran dana desa di desa Aer Salobar atas Dugaan Penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang dana ADD dan DD.
Berdasarkan laporan beberapa masyarakat atas kepemilikan harta yang tidak masuk akal oleh kepala desa Aer Salobar yang di nilai cukup fantastis itu, dan di miliki setelah menjabat kepala desa.***(Red)
.png)
0 Komentar