BREAKING NEWS

35 Tahun Peristiwa Chernobyl, Bagaimana Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Itu Bisa Meledak?

 

Dua hari lalu, tepatnya pada 26 April, merupakan hari yang bersejarah bagi seluruh umat manusia. Di tanggal yang sama 35 tahun yang lalu, bencana nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di Chernobyl. 

Peristiwa tersebut pun menjadi bukti sekaligus pengingat mengenai konsekuensi dari penggunaan tenaga nuklir. Insiden terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, dekat kota Pripyat yang saat itu disebut Ukraina Soviet. Sementara saat ini wilayah tersebut ditemukan di bagian utara Ukraina dekat perbatasan Ukraina-Belarusia.

Namun, bagaimana pembangkit tenaga listrik tenaga nuklir itu kemudian bisa meledak? Mengutip IFL Science, Rabu (28/4/2021), kejadian bermula pada Sabtu dini hari, 26 April 1986 saat insinyur di pabrik melakukan uji keselamatan untuk melihat bagaimana mendinginkan inti reaktor 4 ketika terjadi pemadaman listrik.

Dalam pengertian yang paling sederhana, reaktor nuklir adalah mesin uap bertenaga atom: panas yang disebabkan oleh fisi (pemisahan atom) digunakan untuk memanaskan air untuk menghasilkan uap, yang memutar turbin untuk menghasilkan listrik.

Untuk mengontrol laju fisi, batang kendali boron karbida dapat dicelupkan ke dalam reaktor untuk menyerap neutron yang dilepaskan selama fisi dan memperlambat reaksi. Air pendingin yang dipompa juga digunakan untuk mengatur tingkat panas dan uap yang dihasilkan. Jika terjadi pemadaman listrik, pompa pendingin juga mati dan sistem berpotensi menjadi panas berlebih.

Untuk mengatasi masalah, reaktor memiliki beberapa pompa diesel yang dapat mendinginkan inti dengan memompa air ke sekeliling inti, tetapi mesin itu membutuhkan waktu sekitar 1 menit untuk bekerja.

Jadi tujuan dari pengujian keselamatan tersebut adalah untuk melihat bagaimana mempertahankan pendinginan yang cukup sambil menunggu pompa diesel cadangan bekerja. Namun, eksperimen tersebut penuh dengan kesalahan manajemen, dijalankan oleh personel yang tidak terlatih secara memadai, dan tidak melakukan tindakan pencegahan keselamatan yang vital.

Kesalahan manajemen Selama pengujian, operator mematikan sistem kontrol otomatis, yang melanggar peraturan keselamatan. Pengujian yang awalnya direncanakan pada sore ternyata mengalami penundaan dan akhirnya baru dilakukan pada malam hari.

Pengujian itu sayangnya ditangani oleh kru malam yang kurang berpengalaman. Pada 25 April, sebelum tengah malam, pengawas jaringan setuju bahwa reaktor dapat mengurangi daya.

Meskipun daya rendah, xenon masih diciptakan dan mulai dibangun. Xenon adalah produk sampingan dari reaksi fisi yang dilakukan dalam reaktor dan dapat mengurangi reaktivitas dalam reaktor saat terbentuk.

Tetapi lewat tengah malam pada tanggal 26 April 1986, operator mencatat bahwa reaktor beroperasi dengan daya rendah.

 Untuk mendapatkan kembali kekuatan dan stabilitas yang diperlukan untuk pengujian yang akan datang, mereka seharusnya perlahan meningkatkan daya selama berjam-jam atau berhari-hari, tetapi mereka bertindak gegabah. Penumpukan xenon berarti satu-satunya cara untuk meningkatkan tenaga adalah dengan melepas batang kendali. Di bawah perintah Anatoly Dyatlov, wakil kepala teknisi pabrik, operator memindahkan hampir semua kecuali delapan dari 200 batang kendali dari reaktor untuk menghasilkan tenaga yang dibutuhkan. Padahal jumlah tersebut terlalu banyak dari yang diizinkan oleh peraturan keselamatan. “Itu seperti pilot pesawat bereksperimen dengan mesin dalam penerbangan,” Valery Legasov, seorang ahli kimia Soviet. Di bawah kondisi yang goyah ini, uji keamanan dimulai sekitar pukul 1:23 pagi dan cairan pendingin air berhenti memompa ke sekitar reaktor.

Akhirnya panas dan uap cepat terbentuk. Kurang dari satu menit setelah pengujian, seorang operator menekan tombol pemadaman darurat sebagai respon terhadap uap yang menggunung, menyebabkan batang kendali memasuki reaktor. Respons tersebut dilakukan untuk menghentikan dan mendinginkan reaktor tetapi secara tidak sengaja memicu gelombang listrik.

Cacat desain yang signifikan pada batang kendali, yaitu ujung grafit pada awalnya meningkatkan laju fisi setelah dimasukkan dan mengakibatkan peningkatan panas yang tajam. Seperti air yang menggelegak dalam ketel yang direbus, tekanan yang kuat meningkat dan reaktor meledak dengan kekuatan yang luar biasa.

Oksigen dari udara mengalir ke dalam reaktor dan bertemu dengan pipa-pipa isi panas dari reaktor, menyebabkan reaksi pembakaran dan ledakan lainnya. Kebakaran berhasil dipadamkan pada hari berikutnya tetapi kobaran di inti reaktor terus menyala selama berhari-hari. Salah satu peninggalan api yang terkenal diberi julukan 'Kaki Gajah'.

Gumpalan radioaktif dingin itu terletak di ruang bawah tanah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl hingga hari ini.

Korban peristiwa Chernobyl Parahnya, reaktor RBMK yang terkenal bermasalah tidak memiliki apa yang dikenal sebagai struktur penahanan yang dirancang untuk menjaga radiasi di dalam pembangkit jika terjadi kecelakaan seperti itu.

Akibatnya, puing-puing radioaktif berserakan keluar dari reaktor di wilayah yang luas, memaksa ribuan orang mengungsi. Korban yang langsung tewas adalah 54 lalu ribuan lainnya meninggal karena penyakit terkait radiasi seperti kanker.

Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa insiden nuklir Chernobyl menyebabkan kematian hingga 9.000 orang, tetapi beberapa perkiraan telah mencapai 60.000 kematian Kini pemerintah Ukraina tengah mengajukan petisi agar Chernobyl terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Itu dilakukan untuk memperingati peristiwa tersebut dan kesalahan penanganan serta merupakan bagian dari sejarah dan hak-hak masyarakat

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "35 Tahun Peristiwa Chernobyl, Bagaimana



 

 





 

 

Posting Komentar