Cerita Anak Negeri Hemungsia-Sia Dufu, Pengidap Hidrosefalus Yang Ingin Sekolah
Font Terkecil
Font Terbesar
SIBERMALUT, SANANA - Taliabu - Yasmin (13) hanya bisa pasrah menerima keadaan yang dialami ditengah keinginannya untuk mengenyam bangku pendidikan, seperti halnya anak anak seusianya.
Hal itu tidak disanggupinya karena Putri dari ayah bernama Udin, warga dusun Meang, desa Tubang, Kecamatan Taliabu Timur, Kabupaten Pulau Taliabu ini diduga mengidap penyakit Hidrosefalus, Atau pembengkakan Otak.
Menurut orang tuanya, kondisi demikian telah lama dialaminya, saat Yasmin masih berusia bayi. "Awalnya dia demam saat masih bayi, kita tidak tau juga tapi sejak saat itu mempengaruhi kondisinya sampai saat ini", jelas Udin, ayah Yasmin ketika ditemui wartawan dirumahnya, dusun Meang pada Jumat, 13/08/2021.
Sebagaimana Hidrosefalus pada umumnya, kepala Yasmin juga semakin membesar dan badannya kian menurun sehingga menyebabkan ia tidak bisa berdiri, apalagi berjalan. "Jadi Kalau ingin main dia hanya merangkak, itupun sebatas teras saja", kata Udin.
Sebelumnya, Putri sulung dari Udin ini pernah diikutkan untuk duduk dibangku sekolah Dasar, namun dikemudian hari, jembatan masa depannya itu harus pupus karena sang ayah yang kesehariannya adalah bertani dan melaut, telah sampai kebatas sanggupannya. Sebab setiap saat Yasmin harus digendong agar bisa keruang kelas.
"Dia dulu pernah ikut sekolah, setiap pagi saya gendong, siangnya juga begitu, jadi saya pikir tidak akan sanggup, jadi dia tidak lanjut lagi. mana pekerjaan, apalagi diusianya sekarang yang sudah seperti ini (beranjak remaja. read) ",Imbuhnya.
Terkait dengan apa yang di alami Yasmin, udin mengatakan bahwa, pernah beberapa tahun yang lalu, dari Dinas kesehatan Pulau Taliabu menemui mereka, bahkan saat itu, Dinas mengusulkan kepada orang tuanya agar Yasmin dibawa kerumah sakit untuk Operasi.
Namun hal itu tidak pernah dilakukan karena secara ekonomi, orang tua Yasmin sangat terkendala oleh biaya. "Pernah dari dinas kesini, mereka usulkan untuk operasi, tapi itu harus ada biaya",tutup Udin.
Secara fisik mungkin berbeda, Yasmin tidak seperti teman teman sebayanya, yang setiap hari bisa merasakan keceriaan. Tapi Yasmin bisa berbicara, bisa tersenyum, bahkan bisa bercerita tentang keinginannya untuk duduk dibangku pendidikan. "Iya, saya ingin Sekolah",singkat Yasmin saat ditanya. Reed (ariel)