Tangani Kasus Percobaan Pemerkosaan, Polsek Tobelo Selatan Dinilai Lambat
Font Terkecil
Font Terbesar
TOBELO, Siber malut - Kasus percobaan pemerkosaan yang di tangani oleh Polsek Tobelo selatan sangat lambat, bahkan terkesan Kapolsek Tobsel tidak berperspektif korban.
Menurut Dewi Anakoda perwakilan GEMPUAN Halut, sanggahan Kapolsek di media itu sangat mengada - ada karena menyalakan pendamping (baca Gempuan yang dihimpun salah satu Media). dan tanpa diketahui ternyata sebelum mengadvokasi telah meminta persetujuan dari pihak korban dan keluarga, Senin (30/08/2021)
“Kami sangat kecewa terkait pernyataan Kapolsek bahwa kami tidak ke Polsek, saya bersama beberapa teman dari rumah korban langsung menuju Mapolsek Tobelo Selatan pukul 19.30 wit tapi di sana tidak ada satu pun anggota polisi, kami menunggu setengah jam karena tidak kunjung ada maka kami pun akhirnya melanjutkan perjalanan pulang" kesal Dia Katanya.
Selain itu, kata koordinator GEMPUAN, Nitha menyampaikan hingga saat ini keluarga korban masih melarang korban (Y) untuk masuk sekolah sebabnya pelaku masih berkeliaran bebas dan tak kunjung diamankan oleh pihak kepolisian.
“Korban masih sangat trauma akibat kejadian tersebut dan karena pelaku (JK) masih berkeliaran, kami harus pertanyakan keberpihakan Kapolsek (Mapolsek TS) terhadap korban ini bagaimana?” katanya, Senin (30/08/21)
Sementara itu disinggung juga terkait uang 15 juta yang disampaikan oleh Kapolsek menurut pernyataan keluarga korban dan pelaku itu benar tetapi bukan untuk berdamai, cara ini dilakukan hanya memancing pelaku agar keluar.
Bahkan terkait itu, dibenarkan oleh bapak Kanit Penyidik agar dirahasiakan dari keluarga pelaku. Jadi upaya ini di tempuh oleh keluarga karena sejak kejadian, pelaku (JK) bersembunyi dan Polsek Tobsel dianggap tidak memperdulikan.
Ditambah lagi, Asterlita Raha, Humas GEMPUAN mengatakan selama Laporan Polisi itu belum di cabut, Polsek Tobelo Selatan wajib menjalankan prosedur penanganan. Sementara, Ia pun menilai ada kegagapan dari penyidik dalam menangani kasus karena Kapolsek tidak berperspektif korban menangani kasus ini.
"tadi pagi keluarga korban mengatakan ada upaya untuk mempertemukan korban (Y) dengan pelaku (JK). Dirinya menilai Kapolsek Tobelo Selatan (Polsek Tobsel) tidak perspektif dalam menangani kasus ini, bagaimana mungkin korban yang masih trauma dipertemukan dengan pelaku yang begitu kejam menganiaya bahkan melakukan percobaan pemerkosaan?,"
Aktivis kekerasaan Perempuan itu menyampaikan terus komunikasi dengan penyidik Polsek Tobelo terkait kasus ini, herannya, Kapolsek membuat pernyataan yang memojokkan kami (baca : Gempuan di media). Kesal Aester.
Untuk diketahui saat ini, mereka pun tengah berkoordinasi dengan dokter kejiwaan di sofifi untuk memberikan pendampingan psikologis terhadap korban.
Alhasilnya telah mendapat kiriman assessment guna diberikan kepada korban untuk dilakukan treatment terhadap pemulihan psikologis korban.
“Korban sampai saat ini masih histeris, menangis dan takut untuk itu, di samping melakukan advokasi pendampingan hukum kami berupaya mengobati trauma korban,” tutupnya *** Red (Jojo)