BREAKING NEWS

Video Pendata Ajak Jamaat Dukung Benny Laos Beredar di Media Sosial, IPKMB-Sumut Sebut Pendeta Menciptakan Kegaduhan


HALUT,sibermalut.com
- Ketua Umum BPHS  Gereja Masehi Injili (GMIH) Demianus Ice menentukan pilihan politik kepada warga Jamaat GMIH untuk mendukung salah  Bakal Calon (Bacalon) Gubernur Maluku Utara Beredar di media sosial (medsos) 

Ajakan dan himbauan ketua umum BPHS Gereja Masehi Injili Halmahera Utara untuk memenangkan salah satu bakal calon Gubernur (Benny Laos) ini menuai kritikan dari sejumlah pihak. 

Dalam video yang berdurasi 00.27 detik itu, Demianus secara terang - terangan mengajak agar warga GMIH tetap solid dan  memberikan dukungan jika Benny Laos berhasil lolos sebagai Calon Gubernur (Cagub) pada momentum Politik tahun 2024 mendatang.

"Saya mengingatkan, Calon Gubernur kita kan ada banyak, kita juga belum tau siapa saja yang lolos Calon Gubernur, tetapi jika Benny Laos Lolos sebagai calon Gubernur Torang disini tidak boleh kemana - mana, GMIH ada di mana - mana, tapi tidak boleh kemana - mana kalau ada figur kita yang lolos (Benny Laos)," berserunya dalam isi Video.

Pernyataan Demianus sendiri terekam video ketika hadir memberikan sambutan dalam acara peresmian atau menggembalakan jemaat GMIH Tiberias Loloro, wilayah pelayanan Morotai Selatan Barat, pada 5 Maret 2023 kemarin.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Ikatan Pemuda dan Mahasiswa Kao Barat di Sulawesi Utara (IPMKB - SULUT), Selpianus Balisosa menilai turunya pendeta ke politik praktis justru dapat menimbulkan kegaduhan baru dalam masyarakat.

Karena itu, sebagai pemuka agama, Demianus seharusnya tidak terjun ke dalam politik praktis jelang pemilu serentak pada tahun 2024 mendatang.ungkap Doni sapaan akrabnya 

"Apalagi seorang pendeta secara terang - terangan mendukung salah satu calon agar menang dalam pemilu  2024," Kata  Aktivis Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Komisariat UNPI Manado.  Selasa 7 Maret 2023.

Selain itu, Demianus semestinya memberikan pencerahan keumatan yang bisa menjaga kedamaian dan ketertiban masyarakat jelang Pemilu 2024. Tetapi bukan "Bermain Politik".

"Sikapnya kurang bijak. Kalau mengajak umat untuk menjaga ketertiban Pemilu 2024, itu boleh saja. Ini kan mengajak umat berpolitik, pastilah melanggar secara teologis, pendeta adalah jabatan pelayanan yang 'khusus'," pungkas Selpianus.

Penulis : Niks. H
Editor    : Imam
Posting Komentar