NHM Galakkan Penyegaran Dokumen Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko yang Terstandar -->

NHM Galakkan Penyegaran Dokumen Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko yang Terstandar

Siber Malut
04/04/2024

HALMAHERA UTARA, Sibermalut.com - PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) melalui Departemen Occupational Health & Safety (OHS) menyelenggarakan kegiatan penyegaran atau refresher terkait Dokumen Identifikasi Bahaya & Pengendalian Risiko (IBPR) atau Hazard Identification dan Risk Assessment (HIRA), Rabu (21/02/2024) lalu

Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 58 peserta yang berasal dari level Supervisor hingga Manager perwakilan seluruh departemen dan dihadiri baik secara tatap muka di Ruang Kelas Lt. 2 OHS Mine Training maupun daring. 

Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan analisa dokumen IBPR/HIRA di Tambang Emas Gosowong yang lebih terintegrasi dan terstandar. 

Saat membuka kegiatan, Manajer OHS, dr Kuncoro dalam sambutannya menyampaikan, setianpekerjaan pasti beresiko maka perlu kontrol yang maksimal.

“Pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari selalu mempunyai bahaya dan risiko yang harus kita kontrol, dengan okumen IBPR NHM yang telah terintegrasi akan menjadi salah satu kontrol secara menyeluruh dari setiap bahaya utama yang telah teridentifikasi, kemudian dapat terus mengevaluasi risiko terkait dari setiap aktivitas pertambangan di Gosowong,” pasalnya

Terpisah, Specialist OHS, Andri Prasetyo, narasumber dari kegiatan tersebut bilang, “Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah meninjau kembali bagaimana penerapan IBPR di lapangan dengan yang terdokumentasi, sehingga rekan-rekan di lapangan mampu menganalisa tingkat risiko dari setiap pekerjaan yang mereka lakukan, dan mampu mengendalikan risiko dan bahaya yang ada,” ujarnya

Selama materi berlangsung, Andri juga menekankan pada bagian kontrol utamanya dengan mengidentifikasi alat atau media yang digunakan dalam compliance list, dan para pekerja dapat menentukan tingkat risiko dari setiap pekerjaan terhadap tingkat kekerapan/likelihood, tingkat konsekuensi, tingkat keparahan dan tingkat risiko atau risk ranking.  

Superintendent Production UG Kencana, Septian Budi Setiawan, salah satu peserta dalam kegiatan tersebut di kesempatan itu dirinya mengapresiasi kegiatan yang berlangsung. 

"Dengan adanya coaching/refresher ini, dokumen IBPR akan sangat membantu kami kembali meninjau kinerja Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) dalam setiap kegiatan produksi yang kita lakukan, dan penting untuk kita me-review dan cross-check kembali antara dokumen dan aktual di lapangan sehingga potensi bahaya dari setiap aktivitas selalu terkontrol dan tidak ada yang terlewatkan dan agar kita terus identifikasi potensi bahaya yang timbul dari setiap pekerjaan, langkah identifikasi bahaya yang tepat akan mengeliminasi insiden dan kecelakaan kerja,"  ucapnya (Tim)