Ternate, Sibermalut.Com. - Sepertinya pekerjaan proyek tahun anggaran 2023 di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ternate sering menuai sorotan dari Masyarakat.Termasuk juga, pekerjaan proyek di Kecamatan Moti.Pasalnya,sangat diragukan pekerjaannya.
Terpantau di lokasi pekerjaan proyek itu tidak tepat sasaran yang diinginkan masyarakat atau menjadi skala prioritas Kecamatan Moti.
Wajar saja, pekerjaan proyek yang jauh dari keramaian itu asal-asalan dibangun. Menanggapi pekerjaan tersebut Naem Taher Direktur LMS Kalesang Institut Malut menilai pekerjaan proyek ini asal-asalan disebabkan karena mengejar target.
" buktinya, proyek yang dibangun itu tidak tepat sasaran mestinya pembangunan di moti harus menjadi skala prioritas namun sengaja dilewatkan" ujar Naem Rabu (18/10/2023).
Menurut cermat Kalesang Institut, akses jalan antara Tafaga dan Tadenas yang harusnya diperbaiki akibat longsor justru diabaikan dan memilih buat yang lain.
Karena beberapa titik tidak terlalu urgent sengaja dibangun seperti talud penahan ombak di Tanjung Pura dan Tafamutu.
Sementara jalan Tafaga-Tadenas justru membuat ketakutan masyarakat saat melintasi menggunakan mobil bermuatan itu diabaikan.
" Abaikan,padahal jalan tersebut sangat penting karena di saat jadwal feri masuk itu akses paling ramai di lintasi oleh warga, sementara beberapa pekerjaan yang ada juga dinilai asal jadi" cetus Kempo Sapaan akrab Naem Taher.
Direktur LSM Kalesang juga mengecam Dinas PUPR karena membuat buat mester plan tidak berdasarkan kebutuhan kondisi lapangan yang menjadi skala prioritas masyarakat Kecamatan Moti.
" Jika terjadi hal yang tidak diinginkan siapa yang bertanggung jawab,kalau tidak dibangun sementara jalan seperti itu" pungkasnya.(SM)
0 Komentar