Halmahera Utara, Sibermalut.com - NHM hadiri undangan Badan Geologi ESDM, Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku dalam kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana Geologi.
Tambang emas milik Haji Robert Nitiyudo Wachjo itu mengirimkan 3 orang utusan untuk mengikuti acara sosialisasi yakni, Iwan Sutan Panduko dan Aristo Elly dari departemen OHS – ERT, dan Salim Ahmad, dari departemen SP/KSUR.
Kegiatan Badan Geoligi ESDM tersebut dalam rangka melaksanakan sosialisasi yang di buka oleh Juliana D.J Rumambi, ST selaku Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi & Maluku di Greenland Hotel Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara Maluku Utara, Kamis (03/10/2024) lalu.
kemudian diikuti oleh sambutan dari Perwakilan Bupati Halmahera Utara, Asisten I Bidang Pemerintahan, Drs. F.N Sahetapy S.IP,MH.
Beberapa narasumber ahli yang juga hadir dalam Sosialisasi Mitigasi Bencana Geologi ini adalah Dr. Akhmad Solikhin S.Si., D.E.A (Analis Data Ilmiah Tim Kerja Mitigasi Gempa & Tsunami PVMBG), Dr.Ir.M Ch Supriyati Dwi Andreastuti (Penyelidik Bumi Utama Tim Kerja Gunung Api PVMG), Hentje M.L. Hetharia, S.Hut (Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Halmahera Utara) dan Abdul Kadir D.Arif, S.T (Ketua Pengda IAGI Maluku Utara)
Dalam diskusi sosialisasi ini, para narasumber sepakat bahwa masyarakat perlu mengenal dan mengetahui secara umum proses geologi apa saja yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana geologi, sebab setiap wilayah pasti memiliki kondisi geologi yang berbeda.
Oleh karena itu perlu dipersiapkan mitigasi yang harus dilakukan untuk setiap wilayah berbeda dalam menghadapi dan menyiapkan terhadap bencana yang kemungkinan akan timbul.
kepada awak media, Perwakilan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) Halmahera Utara, Iwan Sutan Panduko mengapresiasi Kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana Geologi ini dan menyampaikan betapa pentingnya kegiatan sosisalisasi bagi wilayah terdampak bencana.
“Sosialisasi ini saya rasa sangat penting, karena dapat membantu kita memahami pentahelix kolaborasi dan peran tanggung jawab lini sektor badan usaha dalam urusan penanggulan bencana,” ujar Iwan.
Mengingat betapa pentingnya kegiatan sosialisasi ini, Badan Geologi ESDM, Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku juga turut mengundang stakeholders terkait di wilayah Halmahera Utara.
untuk di ketahui, para undangan yang turut hadir pada kegiatan tersebut diantaranya, Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara, Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Utara dan Halmahera Barat, perangkat daerah Kecamatan dan Desa terkait,TNI- Polri, Basarnas, perusahaan BUMN, perusahaan swasta, akademisi, sekolah-sekolah, komunitas dan organisasi masyarakat, tokoh agama & tokoh masyarakat, Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dan Insan Pers.
Di penghujung kegiatan ini disepakati berita acara yang memuat 10 point penting rekomendasi dan rencana tindak lanjut bagi para stakeholders di Kabupaten Halmahera Utara untuk melaksanakan program – program Mitigasi Bencana Geologi secara berkelanjutan.
Dalam point-point tersebut diantaranya adalah Pemerintah Halmahera Utara Menerapkan upaya dan rekomendasi pengurangan risiko bencana geologi pada setiap program kegiatan, wisata berbasis mitigasi dilakukan oleh Dinas Pariwisata, BPBD Kabupaten Halmahera Utara dan Stakeholder terkait, serta membuat dokumen kesiapsiagaan di jalur Gunung Api Dukono, keterlibatan dunia usaha dalam program mitigasi bencana geologi, Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Utara wajib menjalankan mata pelajaran formal dan non formal yang terintegrasi berbasis mitigasi bencana dan sosialisasi peralatan kebencanaan untuk dijaga dan dipelihara dengan melibatkan TNI, POLRI dan stakeholder terkait. *** (Red)
0 Komentar