Aksi palang kantor desa tersebut adalah bentuk protes Pemuda dan masyarakat atas sikap kades bobawa Muhtar Hi. Jamal, yang terkesan melakukan pembodohan kepada warga desa bobawa kaitan dengan undangan rapat pertanggung jawaban realisasi kegiatan di desa ke masyarakat desa bobawa secara umum.
Kami sudah tiga kali layangkan undangan ke kades, tujuannya Biar Kades hadiri udangan rapat yang di maksud agar bisa duduk bersama dengan warga desa untuk memberikan sedikit penjelasan mengenai kegiatan yang sudah di laksnakan oleh pemerintah desa. Namun, tidak ada respon dan hanya janji manis yakni meminta waktu yang tepat untuk rapat,” jelas Rudi D Fatah, Ketua Pemuda desa bobawa Kecamatan malifut, saat dikonfirmasi awak media.
Bahkan, pihaknya menyesalkan sikap kades yang terkesan pandang remeh dengan undangan BPD dan masyarakat.
“ saya Sangat prihatin sikap semacam ini, dan ini tidak bisa terus diterapkan karena akan berdampak buruk bagi generasi. Olehnya itu, perlu ada suatu terobosan baru dalam hal transparansi pemerintah Desa ( kades),”ucap Rudi
Lanjut Rudi saya berharap kepada "Pemerintah daerah dan instansi terkait yakni inspektorat, BPK, Kepolisian agar kiranya bisah turun ke desa kami untuk meluruskan persoalan yang sangat rumit ini".tegasnya
Di tambahkan lagi salah satu warga desa Riswan Ramli, Sangat di sayangkan bila korupsi di biarkan subur dan berkembang di setiap desa, padahal sudah di jelaskan dalam udang- undang no 6 tahun 2014 tentang desa;
Sebagaiman dimaksud dalam pasal 26 ayat 4 huruf c kepala desa wajib:
c. Memberikan laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada BPD setiap akhir tahun anggaran.
d. Dan memberikan informasi penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada masyarak desa setiap akhir tahun ungkap Ramli.
Tempat terpisah saat di konfirmasi kades Via telpon, kades tidak menanggapi sampai berita ini tayang.(Mg/02)
.png)
0 Komentar