Politik dan Keyakinan
(Sekilas Ulasan)
Sebuah Ulasan singkat (Penulis, BJ.Pangkey)
Memasuki Era abad kekinian tepatnya awal Tahun 2023 di bulan Februari, nampaknya dinamika atau suasana Perpolitikan Demokratis Indonesia (dalam menyambuat Pemilu 2024), mulai terasa hingga ke sendi-sendi pelosok daerah termasuk salah satunya Halmahera Utara sebuah Kabupaten yang menjadi bagian dari Provinsi Maluku Utara dimana yang adalah wilayah ke-Indonesian.
Nah! Supaya kalangan masyarakat tidak salah menebak, analisa dan mengerti saya harus sampaikan kalau Politik yaitu kata dasarnya Poli and Tiea artinya kota dan wilayah bahasa ini di artikan dari beberapa bahasa latin/yunani.
Kenapa?, penulis angkat soal Dinamika atau suasana Perpolitik dan Keyakinan. Dikarenakan. penulis merasa sebagai Putra Asli "Orang", Halmahera yang berdomisili di wilayah Kabupaten Halmahera Utara, terus terang sangat tertarik dengan Dinamika Perpolitik kekinian yang penulis ikuti beberapa tahun terakhir hingga momentum sambut Pemilu 2024 akan datang, dimana selain memilih Para Calon Presiden dan Wakilnya. Juga, ada momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua kalayak orang banyak yaitu Pemilihan Calon Gubernur dan Wakilnya, Wali Kota dan Wakilnya, Bupati dan Wakilnya serta para petarung Politik yang akan bertarung di kanca parlemen Legislatif (DPR RI, DPD RI, DPRD tingkat Pusat, Provinsi, Kota sampai Kabupaten) yang akan di selenggarakan secara serentak.
Dengan itu, ada beberapa hal yang akan sedikit disampaikan, dimana kita semua ketahui dan memahami bahwa Politik sedianya dikenal sebagai urusan Pemangku Kepentingan Politik, Pemerintah dan Rakyat yang adalah "Kita",.
Agar supaya kita semua tidak terjebak dengan Politik sehingga sedikit dikalaborasikan dengan soal hal Keyakinan warga Jakarta sebut ( Butuh Hal Kepedeaan atau sebuah Keyakinan diri/Kepercayaan Diri dalam Politik.
Jika seseorang atau dikatakanlah Politisi atau orang yang terlibat dalam urusan kepentingan Politik (Ada dalam mesin Partai/tidak/tapi terlibat), butuh sikap Politik dan Keyakinan. Karena, ada banyak orang yang terlibat dalam suasana ini, bisa dibilang tidak percaya diri.
Percaya Diri Ketika Terlibat di Politik
Sebab, anda (Politisi yang akan masuk pada kanca itu) ketika terpilih. Dipastikan anda akan berurusan dengan Pemerintah, Pemangku Kepentingan yang adalah anda sendiri bahkan Rakyat. Bagimana, anda akan berinteraksi dan mengedepankan semangat itu. Jika, adan tidak kepedean atau yakin serta percaya diri.
Seperti apa yang ditulis dalam Buku Meriam Budiarjo, Dasar-Dasar Buku Politik."Politik itu berurusan dengan khalayak banyak orang di dalamnya Negara, Daerah dan Rakyat".
Maka, Diri (self) seorang Politis Dia harus siap. Kalau mau dan siap diberikan Amanah.
Butuh ketahui, Riset dan Vonis dalam merebut kemenangan bukanlah sebuah akhir dari Politik.
"Karena harus dibedakan antara memahami Ilmu Politik dan Politik pada tataran Praktis".
Giddens dalam Buku Sosiologi Modern menyebut, sebuah riset dalam ilmu sosial selalu kaitanya dengan tindakan.
Olehnya, lebih baik para orang-orang yang mengaku Politis habis kan waktu dengan Hal yang baik seperti duduk ngopi sambil diskusi hal yang baik kaitannya dengan daerah atau wilayah kepentingan Politik anda.
itu yang sesungguhnya dibutuhkan oleh khalayak orang banyak yang adalah rakyat. Karena sesungguh, disitu ada riset dan survei diri anda sudah dikenal sesuai tindakan keyakinan anda. Bukan, keyakinan yang lain ya!. Bicara Politik harus Nasionalis karena mengatur instrumen harkat dan kehidupan orang banyak.
Jadi, tidak usah bosan-bosan silaturahmi dan lakukan Politik Keyakinan anda.
Bahwa anda yang terbaik, bukan guyonan dan fitnah ya.
Akhir kata, Penulis sebuh keberhasilan adalah Kunci Kesuksesan mengutip dari berbagai pemahan kaum itelektual sebelumnya yang sudah-sudah.
Tidak, terlupakan. Jika ulasan singkat ini tentang pandangan Politik di daerah jauh dari harapan para pembaca, Punilis secara pribadi meminta mohon di maklumi atas keterbatasannya